Berbahagialah anda yang telah menjalin kasih yang bermuara di pelaminan dengan seorang Perawat. Medianers tidak bermaksud mencitrakan Perawat adalah sosok yang paling baik di atas bumi ini, tapi tulisan ini sebagai penyeimbang dari tulisan sebelumnya dengan judul " 4 Alasan Anda Harus Berpikir Ulang Menikahi Perawat." Sebelum anda melanjutkan membaca artikel ini, ada baiknya menuntaskan bacaan sebelumnya.
Perawat adalah pelayan masyarakat, ia di sumpah mendahulukan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi, dan tidak membeda-bedakan pelayanan berdasarkan suku, agama, ras dan etnis, semua sama di mata Perawat. Perawat juga di doktrin untuk bersikap empati, ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kemudian Perawat dituntut menjaga kerahasiaan klien (pasien), kecuali dibutuhkan pengadilan dalam menegakan hukum. Hal demikian selalu di sampaikan oleh dosen Keperawatan di kampus, bahkan poin-poin demikian juga di bacakan dan diulang secara lisan oleh mahasiswa keperawatan saat Caping Day ( Pemasangan Kap) yakni, hari mengucapkan sumpah, menjelang mahasiswa akan dilepaskan praktek ke pelayanan kesehatan.
Kode etik Perawat juga memperkokoh poin-poin di atas, sebagai panduan bagi Perawat dalam beretika di masyarakat, terutama di pelayanan kesehatan. Jika ada, Perawat yang berbuat di luar kewajaran, itu adalah oknum, sebagaimana terdapat pula pada profesi lain, bahwa sempurna itu tidak ada. "Tidak ada gading yang tak retak" seperti ungkapan pepatah bijak.
Lalu, apa kaitannya dengan keuntungan memiliki pasangan Perawat ? Kaitannya adalah, Perawat memiliki jiwa pelayan, bukan untuk dilayani, Perawat punya kode etik, dan Perawat juga memiliki empati dan toleransi jadi sangat cocok bagi anda yang mencari pasangan demikian. Selengkapnya akan Medianers uraikan keuntungan memiliki pasangan Perawat, sebagai berikut:
1. Perawat Memiliki Jiwa Pelayan
Yah, banyak dari kita ingin dilayani bagaikan raja, tapi sangat sulit melayani orang lain dengan baik. Perawat memberikan pelayanan kepada orang lain dari hal remeh-temeh hingga ke hal-hal yang membutuhkan skill . Remeh yang dimaksud adalah, memandikan pasien di tempat tidur, menggunting kuku pasien, membersihkan luka, mengganti perban, membersihkan tempat tidur dan membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari ( total care ).
Sedangkan skill yang dimaksud adalah, Perawat memiliki keahlian baik teori maupun praktis dalam bidang kesehatan. Perawat bisa menjelaskan perjalanan penyakit yang sedang di alami pasien, dan bagaimana perkembangan penyakit, serta hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan bahkan Perawat bisa memberikan terapi. Artinya, Perawat bisa sebagai educator dan juga bisa sebagai inisiator dalam mengambil keputusan.
Apa kaitannya dengan pasangan ? Anda bisa membayangkan bukan, jika anda sakit, Perawat sebagai pasangan hidup anda tentunya akan maksimal melayani anda. Sedangkan ia memiliki latar belakang dan punya keahlian untuk melakukan itu. Sangat berbeda rasanya, yang merawat anda saat sakit seorang Perawat biasa dibandingkan yang merawat adalah seorang istri atau suami yang berprofesi sebagai Perawat.
Jelas Perawat, akan merawat hati, perasaan dan rasa sakit anda sebaik mungkin, karena ia adalah Pelayan terlatih dan profesional. Juga akan merawat kesehatan anak-anak dan keluarga besar anda. Ia bisa jadi konsultan kesehatan anda sekeluarga. Menurut Medianers, itulah salah satu keuntungan memiliki pasangan hidup seorang Perawat.
2. Perawat Memiliki Jiwa Empati, Peduli dan Cepat tanggap
Sikap empati dan peduli ini adalah sikap dasar yang wajib dimiliki seorang Perawat semenjak di bangku kuliah. Hal ini, selalu di pesankan oleh dosen, saat praktek hal ini juga selalu disampaikan senior Perawat di Rumah Sakit, "empati, peduli dan cepat tanggap."
Anda beruntung, anda punya pasangan empati untuk tempat curhat di rumah, karena pasangan anda punya latar belakang untuk itu. Jelas ia akan mampu mendengarkan keluhan anda dengan seksama, ia bisa diandalkan menjaga privasi kehidupan pribadi anda. Dan juga peduli dengan kebutuhan anda, serta cepat tanggap memenuhinya. Karena ia, terlatih untuk melakukan itu.
3. Perawat perhatian pada orang dekat dan lingkungannya
Untuk mengetahui dan memahami kondisi orang lain, perawat melakukan anamnesis pada pasien, mengkaji riwayat kesehatan terdahulu pasien, serta menanyai riwayat kesehatan sekarang.
Perawat memperhatikan/ mengobservasi apa yang terjadi dengan kesehatan pasien. Ia catat respon tubuh klien setiap hari, ia dokumentasikan baik data subjektif maupun data objektif, kemudian ia prioritaskan masalah untuk dicarikan solusi yang tepat, yaitu bahasa sehari-hari disebut dengan asuhan keperawatan.
Kebiasaan tersebut akan terbawa kerumah dan dalam pergaulan sehari-hari. Jika anda murung, anda gelisah atau anda kelihatan menyendiri, itu merupakan data awal bagi Perawat untuk mendiagnosis anda. Anda akan selalu diperhatikan, bahkan anda akan di anamnesis, ditanya ada apa? Masalah apa yang anda hadapi? Seorang Perawat profesional tidak akan membiarkan anda memecahkan masalah sendirian, ia akan berdiskusi dengan anda untuk mencari jalan keluar yang baik. Karena ia sudah terlatih melakukan itu di pelayanan kesehatan, tempat ia bekerja.
Nah, hal demikian salah satu alasan yang membuat anda beruntung memiliki pasangan Perawat, karena ia selalu perhatian dan tidak tinggal diam membiarkan pasangan hidupnya menghadapi permasalahan sendirian.
4. Perawat Bekerja dengan Naluri Keibuan (Penuh Kasih Sayang)
Beruntung sekali anda punya pasangan seorang Perawat, karena ia memiliki Mother Insting ( Naluri Keibuan). Florence Nightingle yang menularkan itu kepada seluruh Perawat dunia. Merawat orang lain dengan naluri keibuan. Seorang ibu tidak akan pernah memberikan hal terburuk untuk anaknya.
Demikian juga dengan Perawat Profesional hari ini, masih memainkan aspek psikologis dalam merawat pasien. Jika anda menemukan di rumah sakit tidak seperti yang Medianers sampaikan, sekali lagi itu adalah oknum, bukan Perawat profesional, tapi merawat karena terpaksa, tidak ada pilihan lain baginya. Dan, ia juga tidak mau berubah. Seharusnya, Perawat demikian di cabut Surat tanda registrasinya di pelayanan kesehatan.
Tentunya, pasangan anda di rumah akan lebih merawat anda, karena ia memiliki konsep " mother insting." Ia totalitas dalam mengawasi kehidupan rumah tangga, sepenuh hati mencurahkannya, sebagaimana seorang ibu mengasihi anak-anaknya. Hal demikianlah, menurut medianers salah satu keuntungan memiliki pasangan seorang Perawat.
Terakhir, opini ini penulis tuliskan berdasarkan latar belakang profesi Perawat saat bekerja, dan penulis kaitkan dengan prilakunya dalam menempuh kehidupan sehari-hari. Semua yang tertulis tidaklah mutlak sebagai acuan bagi anda. Tetap proses pengumpulan data langsung ke pribadi masing-masing calon pasangan wajib dilakukan, demi mendapatkan data valid, sehingga anda tidak akan pernah kecewa suatu hari nanti telah menikahi seorang Perawat. (HelmyWayjar)